Media sosial kini telah menjadi
sarana umum bagi penggunanya dalam kehidupan sehari-hari dan aktivitas belajar
mengajar. Menurut Grand and Meadows pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa
penyebaran informasi dalam kehidupan remaja terbilang sangat cepat akibat media
sosial, dan juga menyatakan bahwa informasi dalam media sosial telah berkembang
dan menyebar seperti virus di dalam tubuh. Para remaja di Indonesia sangat cepat
beradaptasi terhadap perkembangan teknologi saat ini. Maka tidak heran jika kita
berada di pusat keramaian, kita dapat melihat remaja menggunakan media sosial dalam perangkat untuk
membantu aktivitas mereka.
Menurut Crish Garret, media
sosial adalah alat, jasa, dan komunikasi yang memfasilitasi hubungan antara
seseorang dengan orang lain dan memiliki peminat yang banyak, termasuk para
remaja, bahkan para pengguna pada usia anak-anak pun sudah memiliki akun media
sosial. Perkembangan media sosial sangat pesat karena semua orang bisa memiliki
media sosial sendiri. Jika kita menggunakan media komunikasi tradisional
seperti radio, televisi, hingga koran, dibutuhkan modal dan tenaga kerja yang
banyak, tak lain halnya dengan media sosial. Pengguna media sosial secara mudah
bisa mengaksesnya menggunakan jaringan dengan biaya yang murah dan mudah melakukannya.
Media sosial memiliki daya tarik
sendiri bagi setiap kalangan, terutama bagi kalangan remaja. Berdasarkan hasil
riset dari Kementerian Komunikasi dan Informasi ( Kekominfo ) dalam penelusuran
para pengguna internet pada usia remaja pada tahun 2014, membuktikan bahwa
penggunaan media sosial terhadap kehidupan remaja sangat melekat. Dalam studi
ini ditemukan bahwa dari 98% remaja yang disurvei tahu tentang internet dan
76,5% diantaranya adalah pengguna internet. Daya tarik media sosial dan
internet inilah yang memegang peranan penting dalam membangun kemampuan
berkomunikasi seseorang. Remaja saat ini mulai mengikuti dan peka terhadap evolusi
perkembangan teknologi dan mulai mengikuti perkembangan tersebut dan
menguasainya dengan proses belajar dengan metode “ Trials and Errors “.