Search

Jumat, 23 Februari 2018

Media Sosial bagi Remaja

Media sosial kini telah menjadi sarana umum bagi penggunanya dalam kehidupan sehari-hari dan aktivitas belajar mengajar. Menurut Grand and Meadows pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa penyebaran informasi dalam kehidupan remaja terbilang sangat cepat akibat media sosial, dan juga menyatakan bahwa informasi dalam media sosial telah berkembang dan menyebar seperti virus di dalam tubuh. Para remaja di Indonesia sangat cepat beradaptasi terhadap perkembangan teknologi saat ini. Maka tidak heran jika kita berada di pusat keramaian, kita dapat melihat remaja  menggunakan media sosial dalam perangkat untuk membantu aktivitas mereka.

Menurut Crish Garret, media sosial adalah alat, jasa, dan komunikasi yang memfasilitasi hubungan antara seseorang dengan orang lain dan memiliki peminat yang banyak, termasuk para remaja, bahkan para pengguna pada usia anak-anak pun sudah memiliki akun media sosial. Perkembangan media sosial sangat pesat karena semua orang bisa memiliki media sosial sendiri. Jika kita menggunakan media komunikasi tradisional seperti radio, televisi, hingga koran, dibutuhkan modal dan tenaga kerja yang banyak, tak lain halnya dengan media sosial. Pengguna media sosial secara mudah bisa mengaksesnya menggunakan jaringan dengan biaya yang murah dan mudah melakukannya.

Media sosial memiliki daya tarik sendiri bagi setiap kalangan, terutama bagi kalangan remaja. Berdasarkan hasil riset dari Kementerian Komunikasi dan Informasi ( Kekominfo ) dalam penelusuran para pengguna internet pada usia remaja pada tahun 2014, membuktikan bahwa penggunaan media sosial terhadap kehidupan remaja sangat melekat. Dalam studi ini ditemukan bahwa dari 98% remaja yang disurvei tahu tentang internet dan 76,5% diantaranya adalah pengguna internet. Daya tarik media sosial dan internet inilah yang memegang peranan penting dalam membangun kemampuan berkomunikasi seseorang. Remaja saat ini mulai mengikuti dan peka terhadap evolusi perkembangan teknologi dan mulai mengikuti perkembangan tersebut dan menguasainya dengan proses belajar dengan metode “ Trials and Errors “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar